Tujuan Seleksi Dalam Penerimaan Calon Karyawan
Proses Seleksi merupakan untuk mempertemukan syarat-syarat yang diinginkan dengan orang yang akan diterima menjadi karyawan dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan perusahaan sesuai dengan yang tertera pada uraian jabatan, sehinggga semboyan daripada “The Right Man On The Right Place” akan menjadi kenyataan. Seleksi yang dilakukan oleh perusahaan manurut (Malayu SP Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2001) pada umumnya dilakukan sesuai dengan:a.Etika Sosial
Seleksi harus dilakukan sesuai dengan etika social. Artinya memperhatikan norma-norma hukum, agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang berlaku di negara yang bersangkutan
b.Spesifikasi Pekerjaan atau Jabatan
Dasar ini harus betul-betul menjadi pedoman pelaksanaan seleksi, karena dalam spesifikasi, telah ditetapkan persyaratan dan kualifikasi minimum dari orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut.
c.Kebijaksanaan Perburuhan Pemerintah
Seleksi penerimaan karyawan baru harus berdasarkan dan berpedoman pada undang-undang perburuhan pemerintah. Peraturan perburuhan melarang adanya diskriminasi kulit, agama, dan suku bangsa.
d.Ekonomis
Tindakan ekonomis hendaknya menjadi dasar pelaksanan seleksi supaya biaya, waktu, dan pikiran dimanfaatkan secara efektif sehingga hasil seleksi dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan diadakannya seleksi karyawan yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku jabatan tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja tersebut dapat memberikan prestasinya pada perusahaan.Pada umumnya tujuan seleksi, yaitu :
- Untuk mendapatkan para karyawan yang memenuhi syarat dan mempunyai kualitas sebagaimana yang dibutuhkan( jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal, dan berdedikasi tinggi).
- Untuk mengukur kemampuan calon karyawan atau pelamar, apakah dapat mengerjakan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan.
- Untuk menyiapkan dan membentuk kader-kader karyawan yang dapat menunjang kegiatan perusahaan di masa yang akan datang.
Beberapa kualifikasi yang menjadi dasar bagi pelaksanaan seleksi diberbagai perusahaan menurut Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2001 adalah sebagai berikut:
Keahlian
Keahlian digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:
- Teknikal Skill, merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh pegawai pelaksanaan.
- Human Skill, merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh yang akan memimpin beberapa bawahan.
- Konseptual Skill, merupakan keahlian yang dimiliki oleh mereka yang memegang jabatan pucuk pimpinan dan sebagai figure yang harus mampu menkoordinasikan aktivitas-aktivits utama organisasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Pengalaman kerja seseorang pelamar hendaknya mendapat pertimbangan utama dalam proses seleksi.Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang telah siap pakai.
Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik penting untuk dapat menduduki suatu jabatan. Tidak mungkin seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik jika sering sakit. Bahkan, perusahaan akan dibebani pengeluaran biaya perawatan yang cukup besar.
Pendidikkan
Pendidikkan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikkan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu.
Umur
Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang-undang perburuhan. Karyawan muda pada umumnya mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat bosan, kurang bertanggungjawab, cenderung absensi, dan turnover-nya tinggi. Keryawan yang umurnya tua kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet, tanggung jawabnya besar, serta absensi dan turnover-nya rendah.
Kerja Sama
Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena kesediaan kerja sama, baik vertical maupun horizontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan.
Kejujuran
Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang. Perusahaan tidak akan mendelegasikan wewenang kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
Inisiatif dan Kreatif
Hal ini merupakan kualifikasi seleksi ang penting karena inisiatif dan kreativitas dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Kedisiplinan
Kedisiplinan perlu diperhatikan dalam proses seleksi karena untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan.
Baca juga : Indikator-Indikator Prestasi Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan
Metode Seleksi
Beberapa metode yang tepat untuk menyeleksi para calon karyawan menurut Malayu Hasibuan (Manajemen Sumber Daya Manusia, 2002, hal 50), metode-metode tersebut diantaranya, sebagai berikut:
- Metode Non-Ilmiah
- Surat lamaran bermaterai atau tidak.
- Ijazah sekolah dan daftar nilai.
- Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman.
- Referensi atau rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya.
- Mengadakan wawancara langsung dengan pelamar yang bersangkutan.
- Metode Ilmiah
Adapun presedur seleksi yang lazim diadakan adalah sebagai berikut:
- Seleksi surat lamaran yang masuk.
- Pengisian formulir lamaran.
- Pemeriksaan referensi.
- Wawancara pendahuluan.
- Test-test pemeriksaan
- Test psikologi.
- Persetujuan atasan langsung.
- Memutuskan diterima atau ditolak.
0 Response to "Tujuan Seleksi Dalam Penerimaan Calon Karyawan"
Posting Komentar