Keputusan Produk Individual Untuk Pengembangan Dan Pemasaran
Pengertian ProdukKotler (2000 : 394) mendefinisikan produk sebagai berikut : “A product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need.”
Produk-produk yang dipasarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan gagasan.
Sedangkan menurut Stanton (Stanton & Futrell, 1994 : 125) :“A product is a set of tangible and intangible attributes including packaging, colour, price, manufacturer’s prestige, retailer’s prestige, and manufacturer’s and retailer’s services which buyer may accept as offering want satisfaction.”
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,
dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Jadi, produk mempunyai pengertian yang lebih luas daripada sekedar bentuk secara fisik, tetapi ia juga meliputi segala variabel yang menyertainya, seperti kemasan, merek, dan label yang dapat ditawarkan kepada pasar dan dapat memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen.
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang dapat ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi pelanggan yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produknya. Secara rinci, konseptual produk meliputi barang, kemasan, merek, label, dan pelayanan (Fandi Tjiptono, 1997 : 95)
Keputusan produk individual meliputi keputusan-keputusan yang bertalian dengan pengembangan dan pemasaran produk-produk individual, dimana keputusan tersebut menyangkut atribut produk, pemberian merek, pengemasan produk, pemasangan label produk, dan pelayanan produk (Armstrong & Kotler, 1995 : 452)
Atribut Produk
Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk itu. Manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk yang berwujud seperti kualitas produk, ciri khas produk, dan desain produk.
Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan salah satu alat penting bagi pemasaran untuk menempatkan posisi produknya. Kualitas produk memiliki dua dimensi : tingkat dan konsistensi. Dalam mengembangkan sebuah produk, seorang pemasar pertama-tama harus memilih suatu tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk dalam pasar sasarannya. Dalam hal ini, kualitas produk berarti performance quality, kemampuan dari sebuah produk untuk melakukan fungsinya. Sebagai contoh, Mobil Rolls-Royce memberikan performance quality yang lebih tinggi dari mobil Chevrolet, lebih mudah dikendalikan, dan lebih tahan lama.
Selain tingkat kualitas, kualitas yang tinggi juga dapat berarti tingkat yang tinggi dalam konsistensi kualitas. Dalam hal ini kualitas produk berarti conformance quality – tidak adanya kecacatan pada produk dan konsistensi produk dalam memberikan kinerja sesuai dengan tingkat yang diharapkan. Dengan begitu, sebenarnya Chevrolet memiliki kualitas yang sama dengan Rolls-Royce. Walaupun tidak memberikan performance quality sebaik Rolls-Royce, namun secara konsisten memberikan kualitas sesuai dengan biaya yang dikeluarkan konsumen dan dengan harapan konsumen.
Ciri Khas Produk
Sebuah produk dapat ditawarkan dengan ciri khas yang beragam. Ciri khas merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dari produk-produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan ciri khas baru yang dibutuhkan dan bernilai merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam bersaing.
Untuk dapat mengetahui ciri khas - ciri khas baru dan yang mana yang akan ditambahkan dalam produknya, maka perusahaan harus secara berkala mensurvei pendapat pelanggan yang telah menggunakan produk tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam usaha penambahan ciri khas produk adalah mempertemukan antara nilai pelanggan (customer value) dan biaya perusahaan (company cost), sehingga biaya perusahaan yang dikeluarkan untuk penambahan ciri khas produk lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai penambahan yang dirasakan pelanggan.
Baca juga : Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menciptakan Produk
Desain Produk
Cara lainnya untuk menambah kekhasan produk adalah melalui desain produk. Desain merupakan sebuah konsep yang lebih luas dari gaya (style). Gaya hanya mendeskripsikan penampilan sebuah produk. Suatu gaya yang sensasional dapat menarik perhatian, akan tetapi tidak berarti membuat produk itu memberikan kinerja yang lebih baik. Tidak seperti halnya gaya, desain itu tidak hanya pada penampilan produk saja. Desain seharusnya menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk di samping juga penampilannya. Singkatnya, desain yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, menekan biaya produksi, dan memberikan keunggulan kompetitif yang kuat pada produk di dalam pasar sasaran.
Tingkatan Produk
Dalam merencanakan penawaran atas produk, pemasaran perlu memahami lima tingkatan produk, yaitu :
- Produk utama / inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. Dalam bisnis perhotelan manfaat utama yang dibeli para tamu adalah ‘istirahat dan tidur’.
- Produk generik (generic product), yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar. Contohnya hotel merupakan suatu bangunan yang memiliki banyak ruangan untuk disewakan.
- Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisi secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Sebagai contoh : hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, sabun dan handuk, air ledeng, telepon, lemari pakaian, dan ketenangan.
- Produk pelengkap (augmented product), yakni berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambah berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dari produk pesaing. Misalnya hotel dapat menambahkan fasilitas televisi, bunga-bunga segar, check-in dan check-out yang cepat, pelayanan kamar yang baik, dan lain-lain.
- Produk potensial (potential product), yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Misalnya hotel menambahkan fasilitas layanan internet, perekam video dengan kaset videonya, sepiring buah-buahan segar, dan sebagainya.
0 Response to "Keputusan Produk Individual Untuk Pengembangan Dan Pemasaran "
Posting Komentar