Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan adalah nilai gabungan saham-saham perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang pergerakannya mengindikasikan kondisi yang terjadi di pasar modal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), baik faktor yang berasal dari luar negeri (eksternal) maupun faktor yang berasal dari dalam negeri (internal). Berdasarkan data tahun 2004–2009 dengan periode pengamatan Januari 2004–Mei 2009.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif yang terdiri dari Indeks Bursa Asing (Dow Jones, NYSE, FTSE, STI, Nikkei, Hang Seng, KOSPI, dan KLSE serta Harga Minyak Dunia) sebagai variabel faktor ekternal luar negeri serta nilai tukar Rupiah atas dollar Amerika, tingkat Suku Bunga (SBI), dan Inflasi sebagai variabel faktor internal dalam negeri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara deskriptif dan pengujian inferensial dengan menggunakan SPSS. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan pengujian asumsi klasik dan regresi linier berganda dengan melakukan perbandingan dua metode yaitu metode Enter dan Backward sampai memperoleh model penelitian yang paling baik untuk selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis.

Dari hasil penelitian, didapatkan model regresi terbaik menggunakan metode backward dan uji hipotesis serta perhitungan menggunakan regresi linier berganda yang menjelaskan bahwa pada periode Januari 2004–Mei 2009 secara parsial faktor eksternal yang mempengaruhi pergerakan IHSG adalah Indeks Dow Jones, Hang Seng, KLSE dan Harga Minyak Dunia sedangkan faktor internal dalam negeri yang mempengaruhi adalah tingkat Suku Bunga SBI dan Inflasi.

Artikel ini juga membahas tentang :
  • indeks harga saham gabungan adalah
  • indeks harga saham gabungan hari ini
  • pengertian indeks harga saham gabungan
  • data indeks harga saham gabungan
  • perhitungan indeks harga saham gabungan
  • pengertian ihsg
  • penjelasan ihsg
  • ihsg dalam bahasa inggris
Definisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG, dalam Bahasa Inggris disebut juga Jakarta Composite Index, JCI, atau JSX Composite) merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI; dahulu Bursa Efek Jakarta (BEJ)). Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ, Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI.
Hari Dasar untuk perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham. Sunariyah (2003 : 147), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai tanggal tertentu dan mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek.
Menurut Anoraga dan Pakarti (2001 : 101) IHSG merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek yang menjadi acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal. IHSG ini bisa digunakan untuk menilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. ISHG juga melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di bursa.

Metode perhitungan
Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah Nilai Pasar dari total saham yang tercatat pada tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah Nilai Pasar adalah total perkalian setiap saham tercatat (kecuali untuk perusahaan yang berada dalam program restrukturisasi) dengan harga di BEJ pada hari tersebut. Formula perhitungannya adalah sebagai berikut:
Pengertian indeks harga saham gabungan (IHSG)
dimana p adalah Harga Penutupan di Pasar Reguler, x adalah Jumlah Saham, dan d adalah Nilai Dasar.
Pengertian indeks harga saham gabungan (IHSG)
Perhitungan Indeks merepresentasikan pergerakan harga saham di pasar/bursa yang terjadi melalui sistem perdagangan lelang. Nilai Dasar akan disesuaikan secara cepat bila terjadi perubahan modal emiten atau terdapat faktor lain yang tidak terkait dengan harga saham. Penyesuaian akan dilakukan bila ada tambahan emiten baru, HMETD (right issue), partial/company listing, waran dan obligasi konversi demikian juga delisting. Dalam hal terjadi stock split, dividen saham atau saham bonus, Nilai Dasar tidak disesuaikan karena Nilai Pasar tidak terpengaruh.
Harga saham yang digunakan dalam menghitung IHSG adalah harga saham di pasar reguler yang didasarkan pada harga yang terjadi berdasarkan sistem lelang. 
Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap harinya. Dalam waktu dekat, diharapkan perhitungan IHSG dapat dilakukan beberapa kali atau bahkan dalam beberapa menit, hal ini dapat dilakukan setelah sistem perdagangan otomasi diimplementasikan dengan baik.
Situasi pasar secara umum baru dapat diketahui jika kita mngetahui indeks harga saham gabungan. Untuk perhitungan indeks harga saham gabungan ini, caranya hampir sama dengan menghitung indeks harga saham individual, tetapi harus menjumlahkan seluruh harga saham yang tercatat.

Baca juga : Pengertian Indeks Harga Saham

Rumus untuk menghitung indeks harga saham gabungan (IHSG) adalah sebagai berikut:

IHSG=(ΣHt/ΣHo) x 100%
ΣHt = Total harga semua saham pada waktu yang berlaku
ΣHo= Total harga semua saham pada waktu dasar
Dari harga indeks inilah kita bisa mengetahui apakah kondisi pasar sedang ramai, lesu, atau dalam keadaan stabil. Angka IHSG menunjukan di atas 100 berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan pada saat IHSG menunjukan dibawah 100 berarti kondisi pasar sedang lesu, IHSG menunjukan nilai 100 berarti pasar dalam keadaan stabil.
Indeks tertimbang merupakan indeks yang mempertimbangkan factor-faktor yang akan mempengaruhi naik turunya angka indeks tersebut. Besar kecilnya bobot tergantung dari besarnya pngaruh dari perubahan harga saham tersebut mempengaruhi keseluruhan harga sahan yang ada. Saham yang berperan kecil dalam mempengaruhi pasar akan diberi bobot kecil. Metode perhitungan angka indeks dengan menggunakan timbangan (pembobotan) dikemukakan ole Laspeyres dan Paasche. Kedua orang ini menggunakan factor timbangan yang berbeda. Laspeyres mendasarkan pada jumlah saham pad awaktu dasar, sedangkan Paasche menggunakan jumlah saham pada waktu yang berlaku. 
Pembobotan saham dipengaruhi oleh jumlah saham yang didaftarkan oleh perusahaan. Semakin besar jumlah saham yang didaftarkan, semakin besar pula bobotnya. Biasanya dengan besarnya jumlah saham yang didaftarkan, saham ini akan semakin likuid dalam perdagangan atau transaksi. Jumlah saham yang dipakai pada ssat waktu dasar didasarkan pada saat perusahaan melakukan go public atau melakukan emisi perdana.
Cara yang mendasarkan pembobotan pada waktu dasar ini ditemukan oleh Laspeyres. Adapun untuk perhitungan menggunakan rumus berikut:

IHSG= [ (ΣHt.Ko)/(ΣHo.Ko) ]x 100%
Ko = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu dasar
Sedangkan untuk perhitungan angka indeks dengan menggunakan waktu berlaku sebagai bobot dikemukakan oleh Paasche. Rumus yang digunakan adalah berikut.
IHSG= [ (ΣHt/ΣHo.Ko) ]x 100 %
Kt = Jumlah semua saham yang beredar pada waktu yang berlaku.
Jika diperbandingkan, sebenarnya dilihat dari segi praktis, rumus yang dikemukakan oleh Laspeyres lebih baik, karena bobot yang dipakai tidak berubah, tetapi secara teoritis kurang baik, karena yang berpengaruh tehadap harga sebenarnya adalah jumlah saham pada waktu yang berlaku.
Sebaliknya secara teoritis rumus Paasche sangat baik, karena perubahan jumlah saham diperhitungkan pengaruhnya terhadap perubahan harga, tetapi dari segi praktis, cukup sulit diterapakan.
Untuk menjembatani keua rumus di atas baik Laspeyres maupun Paasche, maka ada dua rumus lain yang digunakan untuk menghitung indeks harga saham gabungan, yaitu menurut Irving Fisher dan Drobisch.

Rumus Irving Fisher :
IHSG= √ IHSGL x IHSGP
IHSGL = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Laspeyres
IHSGP = Indeks harga saham gabungan menggunakan rumus Paasche
Rumus IHSG menurut Drobisch :
IHSG= (IHSGL + IHSGP)/2
Karena jumlah saham yang tercatat sangat banyak , seringkali jika harus menghitung semua saham yang tercacat akan mengalami kesulitan. Oleh karena itu, dalam perhitungan hanya menggunkan sampel dari keseluruhan saham yang tercatat.
Yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana cara pengambilan sampel sehingga didapat hasil yang mewakili. Sampel ini diambil dari perkiraan saham yang diyakini memiliki peran penting dalam mempengaruhi pasar.

Dapat dikatakan IHSG merupakan proyeksi dari pergerakan seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal. IHSG bisa dipakai untuk menilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. IHSG melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di bursa. 
Adapun jenis-jenis Indeks Harga Saham Gabungan adalah :
  • Seluruh saham, adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat di suatu bursa efek.
  • Kelompok saham, adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja kelompok saham yang tercatat di suatu bursa efek.
  1. Indeks LQ 45 adalah indeks atas 45 emiten yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, dengan tolak ukur likuiditas dan nilai kapitalisasi pasar.
  2. Indeks JII (Jakarta Islamic Index) yaitu indeks yang digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah.
  • Jenis usaha (sektoral) adalah suatu nilai untuk mengukur kinerja kelompok saham yang sudah diklasifikasikan ke dalam 9 sektor yaitu sektor pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, industri barang konsumsi, property dan real estate, transportasi dan infrastruktur, keuangan, perdagangan, jasa dan investasi.
Fungsi IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (composite) atau IHSG mempunyai beberapa fungsi atau gambaran kinerja suatu bursa diantaranya, yaitu:

  1. Sebagai indikator trend pasar.
  2. Sebagai indikator tingkat keuntungan.
  3. Sebagai Benchmark kinerja suatu portofolio.
  4. Memfasilitasi pembentukan portopolio dengan strategi pasif.
  5. Indeks Harga Saham Gabungan merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham di pasar modal. Umumnya semua indeks harga saham gabungan (composite) di berbagai negara menggunakan metode rata-rata tertimbang termasuk di Bursa Efek Indonesia

0 Response to "Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)"

Posting Komentar